LAPORAN PEMERIKSAAN SALMONELLA
Dosen : Khiki
Purnawati Kasim, S.ST., M.Kes
Mata Kuliah : PMM-A (Penyehatan Makanan dan
Minuman – A)
LAPORAN PEMERIKSAAN SALMONELLA
NAMA : DESMINARTI EKA SAPUTRI
NIM : PO. 71.4.221.15.1.010
TINGKAT : II.A / D.IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017
A.
DASAR
TEORI
Salmonella
merupakan kuman berbentuk batang, tidak berspora, dan pada pewarnaan gram
bersifat gram negative. Mempunyai ukuran 1-3.5µm x 0.5-0.8µm. salmonella dapat
tumbuh cepat pada media yang sederhana tetapi mereka hamper tidak pernah
memfermentasikan laktosa atau sukrosa. Salmonella biasanya akan memberikan
sifat positif dengan mengeluarkan bau gas H2S dan adanya gelembung
pada tabung reaksi. Dan salmonella tahan dalam air yang membeku pada periode
yang lama, dan salmonella pun tahan terhadap bahan kimia tertentu.
Salmonella
yang merupakan bakteri gram negatif, dapat menyebabkan penyakit demam tifoid,
yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh salmonella typhi atau salmonella
paratyphi. Yang mempunyai tanda – tanda khas berupa perjalanan yang cepat yang
berlangsung lebih kurang 3 minggu disertai demam, toksemia, gejala – gejala
perut, pembesaran limpa dan erupsi kulit. Dan penyakit tifus (Typhus Abdominalis) adalah infeksi penyakit
akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari
satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran. Selain itu Salmonella mungkin paling
dikenal sebagai penyebab keracunan makanan bakteri. Salmonella banyak ditemui
pada makanan-makanan yang tidak dibuat atau diproduksi secara higiens, oleh
karena itu sebaiknya kita menghindari ataupun mengurangi makanan yang kurang
higienis.
Salmonella
adalah penyebab utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne
diseases). Pada umumnya, serotipe
Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan
oleh Salmonella disebut Salmonellosis.
Ciri-ciri orang yang mengalami Salmonellosis
adalah diare,
keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang
terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya adalah demam ,sakit kepala , mual dan muntah-muntah.
Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica
adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan
penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi
bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual,
muntah dan kematian. S. typhi
memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi
Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh
mereka yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan
dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Salmonella
yang merupakan bakteri gram negatif, dapat menyebabkan penyakit demam tifoid,
yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh salmonella typhi atau salmonella
paratyphi. Yang mempunyai tanda – tanda khas berupa perjalanan yang cepat yang
berlangsung lebih kurang 3 minggu disertai demam, toksemia, gejala – gejala
perut, pembesaran limpa dan erupsi kulit. Dan penyakit tifus (Typhus Abdominalis) adalah infeksi
penyakit akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam
lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran. Selain itu Salmonella mungkin paling
dikenal sebagai penyebab keracunan makanan bakteri.
B.
TUJUAN
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan Salmonella
2.
Mahasiswa
dapat melakukan identifikasi Salmonella pada sampel makanan dan minuman
3.
Mahasiswa
dapat menentukan jenis Salmonella pada sampel makanan dan minuman
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
-
Tabung
Reaksi
-
Beacker
glass
-
Lampu
spirtus
-
Gelas
Ukur
-
Tabung
durham
-
Balp
-
Pipet ukur
10
ml
-
Incubator
-
Ose
-
Petridish
-
Autoclave
2. Bahan
-
Sampel
makanan
-
Endo agar
-
Triple iron
agar (TSIA)
-
Kligier iron agar (KIA)
-
Media gula-gula (maltosa, manit, sakarosa,
laktosa, glukosa)
-
Aquadest
D.
PROSEDUR
KERJA
1.
HARI I
-
Timbang
sampel makanan sebanyak 10 gram
-
Kemudian
diblender dengan air pepton sebanyak 50 ml
-
1 ml sampel
salmonella, masukkan dalam petridish steril dan tuangi endo agar steril suhu 55oC
±15 cc goyang dan biarkan beku
-
Eramkan
selama 18-24 jam dengan 37oC
2.
HARI II
-
Amati, jika
coloni berwarna merah rose (merah muda), coloni kecil dan berwarna putih
berarti positif
-
Tanam pada media TSIA 1-2 ose secara zig-zag
-
Eramkan
selama 18-24 jam dengan suhu 37oC
3. HARI III
-
Dinyatakan
positif jika lereng berwarna merah, dasar kuning dan pada tusuk tidak hitam
-
Lanjutkan
pada media gula-gula dan KIA 1-2 ose
-
Eramkan
dengan suhu 37oC selama 18-24 jam
4. HARI IV
Baca dalam tabel untuk menentukan jenis salmonella.
Pada KIA pada tusuk pertama ada warna hitam makanmenandakan adanya gas H2S
pada lereng warna merah dengan dasar kuning
E.
HASIL
Nama
pengambil : Uswatun
Hasanah, Irmayanti, Juliana Mutmainna
Waktu
pengambilan : 11:00 wita
Hari/Tanggal
pengambilan : Senin, 15 Mei 2017
Lokasi
sampel :
Jln. Banta-bantaeng (makanan), jln wijaya kusuma
(minuman)
Jenis sampel : minuman (es
teler), makanan (bakso bakar)
Tempat
pemeriksaan : Lab.
Mikrobiologi Kampus Kesehatan Lingkungan
No
|
Pengamatan
|
Makanan
|
Minuman
|
1.
|
Hari I
|
+
|
+
|
2.
|
Hari II
|
-
|
-
|
3.
|
Hari III
|
-
|
-
|
4.
|
Hari IV
|
-
|
-
|
F.
ANALISA
HASIL
Berdasarkan
hasil pemeriksaan bakteri Salmonella pada sampel Es Teler dan Bakso Bakar di
dapatkan hasil negatif bakteri Salmonella pada kedua sampel. Itu artinya sampel
makanan dan minuman tidak terjadi pencemaran bakteri Salmonella di dukung dengan
peralatan dan penanganan yang sudah tepat . Salmonella berhubungan dengan
suplay bahan pangan manusia banyak ditemukan pada sapi, domba, babi dan ayam.
Salmonella menyebabkan penyakit Salmonellosis, infeksi akan terjadi akibat
mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi baik dari sumber hewan
selama pemotongan dan kontaminasi silang selama penanganan dan preparasi bahan
pangan/
G.
KESIMPULAN
Sampel
makanan dan minuman yang diperiksa masih layak konsumsi karena tidak mengandung
bakteri Salmonella.
Komentar
Posting Komentar