LAPORAN PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERA
Dosen : Khiki
Purnawati Kasim, S.ST., M.Kes
Mata Kuliah : PMM-A (Penyehatan Makanan dan
Minuman – A)
LAPORAN PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERA
NAMA : DESMINARTI EKA SAPUTRI
NIM : PO. 71.4.221.15.1.010
TINGKAT : II.A / D.IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017
A.
DASAR
TEORI
Vibrio
cholerae merupakan bakteri gram negatif,
berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur
antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria,
mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik dan
umumnya berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada
manusia, terutama V. cholerae
penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan
air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. Vibrio cholera adalah salah satu bakteri yang masuk dalam family
Vibrionaceae selain dari Aeromonas dan Plesiomonas, dan merupakan bagian dari genus Vibrio. Bakteri ini
pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1884 dan sangat penting
dalam dunia kedokteran karena menyebabkan penyakit kolera. Vibrio cholera banyak ditemui di
permukaan air yang terkontaminasi dengan feces yang mengandung kuman tersebut,
oleh karena itu penularan penyakit ini dapat melalui air, makanan dan sanitasi
yang buruk.
Dalam keadaan alamiah, Vibrio cholerae hanya pathogen terhadap manusia. Seorang yang
memiliki asam lambung yang normal memerlukan menelan sebanyak atau lebih V. cholera dalam air agar
menginfeksi, sebab kuman ini sangat sensitive pada suasana asam. Jika mediator
makanan, sebanyak 102-104 organisme yang diperlukan karena kapasitas buffer
yang cukup dari makanan. Beberapa pengobatandan keadaan yang dapat menurunkan
kadar asam dalam lambung membuat seseorang sensitive terhadap infeksi Vibrio cholerae.
Ada dua jenis V.
cholerae yang berpotensi sebagai patogen pada manusia. Jenis utama yang
menyebabkan kolera adalah V. cholerae O1,
sedangkan jenis-jenis lainnya dikenal sebagai non-O1.
-
cholerae O1 adalah
penyebab kolera Asiatik atau kolera epidemik. Kasus kolera sangat jarang
terjadi di Eropa dan Amerika Utara. Sebagian besar kasus kolera terjadi di
daerah-daerah (sub)-tropis. Kolera selalu disebabkan oleh air yang tercemar
atau ikan (atau kerang) yang berasal dari perairan yang tercemar.
-
cholerae non-O1 hanya
menginfeksi manusia dan hewan primata lainnya. Organisme ini berkerabat dengan V. cholerae O1, tetapi penyakit yang
ditimbulkannya tidak separah kolera. Strain patogenik dan non-patogenik dari
organisme ini merupakan penghuni normal di lingkungan air laut dan muara.
Organisme ini pada masa lalu disebut sebagai non-cholera vibrio (NCV) dan nonagglutinable vibrio (NAG).
B.
TUJUAN
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan Vibrio Cholera
2.
Mahasiswa
dapat melakukan identifikasi Vibrio Cholera pada sampel makanan dan minuman
3.
Mahasiswa
dapat menentukan jenis Vibrio Cholera pada sampel makanan dan minuman
C.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
-
Tabung
reaksi
-
Gelas ukur
-
Pipet ukur
10 ml
-
Petridish
-
Beaker glass
-
Tabung
durham
-
Incubator
-
Autoclave
-
Lampu
spritus
-
Balp
-
Ose
2. Bahan
-
Sampel
makanan dan minuman
-
Air pepton
alkalis
-
KIA
-
Media TSIA
-
Media gula-gula
(uji biokimia)
-
Aquadest
D.
PROSEDUR
KERJA
1. HARI I
-
Timbang
sampel sebanyak 10gr
-
Blender
dengan air pepton sebanyak 90ml
-
Ambil sampel
1-2 mata ose, lalu masukkan dalam air pepton alkalis
-
Inkubasi
selama 18-24jam dengan suhu 37˚C
2. HARI II
-
Amati perubahannya
jika air keruh (kuning), biru kehijauan dinyatakan positif
-
Ambil 1-2
mata ose tanam pada media TSIA/TCBS dengan cara zig-zag dan tusuk sampai dasar
-
Inkubasi
selama 1x24jam dengan suhu 37˚C
-
Pembuatan
media gula-gula
3. HARI III
-
Amati
dinyatakan positif jika timbul warna kuning pada media TSIA/TCBS
-
Ambil 1-2
mata ose kemudian celupkan kedalam larutan maltose, manit, sakarosa, laktosa,
glukosa dan KIA dengan zig-zag dan tusuk sampai dasar
-
Inkubasi
selama 1x24jam dengan suhu 37˚C
4. HARI IV
Amati
dan cocokkan dengan tabel
5.
HASIL
Nama
pengambil : Uswatun
Hasanah, Irmayanti, Juliana Mutmainna
Waktu
pengambilan : 11:00 wita
Hari/Tanggal
pengambilan : Senin, 15 Mei 2017
Lokasi
sampel :
Jln. Banta-bantaeng (makanan), jln wijaya kusuma
(minuman)
Jenis sampel : minuman (es
teler), makanan (bakso bakar)
Tempat
pemeriksaan : Lab.
Mikrobiologi Kampus Kesehatan Lingkungan
No
|
Pengamatan
|
Makanan
|
Minuman
|
1.
|
Hari I
|
-
|
-
|
2.
|
Hari II
|
-
|
-
|
3.
|
Hari III
|
-
|
-
|
4.
|
Hari IV
|
-
|
-
|
6.
ANALISA
HASIL
Berdasarkan
hasil pemeriksaan bakteri Vibrio Cholera pada sampel Es Teler dan Bakso Bakar di
dapatkan hasil negatif bakteri Vibrio Cholera di hari pertama pada kedua sampel.
Pada umumnya Vibrio Cholera ditemukan di lingkungan air asin Vibrio Cholera
merupakan bagian dari mikrobiota penghuni alami perariran pantai. Pada bahan
makanan dan minuman tidak menggunakan bahan olahan dari laut sehingga tidak ada
sumber kontaminasinya. Namun tidak menutup kemungkinan air yang digunakan
sehari-hari juga bisa tercemar bakteri tersebut sumber kontaminasi selama
epidemi, biasanya tinja orang yang terinfeksi. Di dalam tubuh bakteri ini akan
mati di dalam asam lambung. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera dan
biasanya dikaitkan dengan konsumsi makanan/minuman yang terkontasminasi.
7.
KESIMPULAN
Sampel
makanan dan minuman yang diperiksa masih layak konsumsi karena tidak teridentifikasi
adanya bakteri Vibrio Cholera.
Komentar
Posting Komentar