LAPORAN PEMERIKSAAN SHIGELLA
Dosen : Khiki
Purnawati Kasim, S.ST., M.Kes
Mata Kuliah : PMM-A (Penyehatan Makanan dan
Minuman – A)
LAPORAN PEMERIKSAAN SHIGELLA
NAMA : DESMINARTI EKA SAPUTRI
NIM : PO. 71.4.221.15.1.010
TINGKAT : II.A / D.IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017
A.
DASAR
TEORI
Shigella merupakan bakteri berbentuk batang, Gram-negatif,
tidak motil, tidak membentuk spora. Kurang dari 10% kasus-kasus keracunan
makanan disebabkan oleh Shigella (shigellosis).
Shigella jarang ditemui pada hewan; penyakit ini pada
dasarnya hanya ditemui pada manusia dan primata lain seperti monyet dan
simpanse. Organisme ini sering ditemukan dalam air yang tercemar kotoran
manusia. Penyebaran Shigella adalah dari
manusia ke manusia lain, dimana karier merupakan reservoir kuman. Dari karier
ini Shigella disebarkan oleh lalat, juga melalui tangan yang kotor, makanan
yang terkontaminasi, tinja serta barang-barang lain yang terkontaminasi ke
orang lain yang sehat.
Shigella sangat
menular. Infeksi Shigella hampir
selalu terbatas pada saluran pencernaan, invasi ke aliran darah sangat jarang. Shigella merupakan genus basil Gram
negatif yang menyebabkan disentri basiler. Infeksi Shigella dapat terjadi melalui mulut. Disentri menyebar melalui
kontaminasi feces pada makanan dan minuman., WC, pegangan pintu, seprai dan
lain-lain dan juga dengan perantara lalat yang terkontaminasi dengan tinja.
Disentri merupakan peradangan akut pada kolon.
Shigellosis
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai spesies Shigella. Orang yang terinfeksi
dengan Shigella mengembangkan
diare, demam dan kram perut memulai satu atau dua hari setelah mereka terkena
bakteri. Diare sering berdarah. Shigellosis biasanya sembuh dalam 5 sampai 7
hari, tetapi pada beberapa orang, terutama anak muda dan orang tua, diare bisa
begitu parah sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit. Sebuah infeksi berat
dengan demam tinggi juga dapat dikaitkan dengan kejang pada anak kurang dari 2
tahun.
Bakteri Shigella menghasilkan racun yang
dapat menyerang lapisan usus besar, menyebabkan pembengkakan, luka pada dinding
usus, dan diare berdarah. Dalam kasus Shigellosis yang sangat parah, seseorang
mungkin mengalami kejang (kejang), leher kaku, sakit kepala, kelelahan ekstrim,
dan kebingungan. Shigellosis juga dapat menyebabkan dehidrasi dan dalam kasus
yang jarang terjadi, komplikasi lain, seperti arthritis, ruam kulit, dan gagal
ginjal.
Gejala lain
Shigellosis termasuk:
- abdominal cramps atau kram
perut
- high fever atau demam tinggi
- loss of appetite atau
kehilangan nafsu makan
- nausea and vomiting atau mual
dan muntah
- painful bowel movements atau
gerakan usus yang menyakitkan
B.
TUJUAN
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan Shigella
2.
Mahasiswa
dapat melakukan identifikasi Shigella pada sampel makanan dan minuman
3.
Mahasiswa
dapat menentukan jenis Shigella pada sampel makanan dan minuman
C.
PROSEDUR
KERJA
1. Hari I
Specimen ditanam pada media SS Agar, EMB Agar, MC Agar
dan Endo Agar setelah itu dimasukkan kedalam incubator dengan suhu 37˚C selama
1 x 24jam.
2. Hari II
Koloni yang
tersangka dimedia :
SS Agar :
kecil-kecil, tidak berwarna, jernih, smooth
EMB Agar :
sedang, tidak berwarna, jernih, smooth, keping
MC Agar :
sedang, tidak berwarna, jernih, smooth, keeping
Endo Agar :
kecil-kecil, sedang, tidak berwarna rose, jernih, smooth,
keeping
Masing-masing koloni dari media isolatie tersebut
diatas ditanam pada media TSIA, SIM dan Sommon’s citrate, kemudian dimasukkan
ke incubator dengan suhu 37˚C selama 1 x 24jam.
3. Hari III
No
|
Bacteri
|
TSIA
|
SIM
|
SC
|
||||
Lereng
|
Dasar
|
Gas
|
H2S
|
IND
|
MOT
|
|||
1.
|
Sh. shigae
|
Merah
|
Kuning
|
-
|
-
|
-
|
Brown
|
Negatif
|
2.
|
Sh. schmitz
|
Merah
|
Kuning
|
-
|
-
|
-
|
Brown
|
Negatif
|
3.
|
Sh. Sonnei
|
Merah
|
Kuning
|
-
|
-
|
-
|
Brown
|
Negatif
|
4.
|
Sh. Flexneri
|
Merah
|
Kuning
|
-
|
-
|
-
|
Brown
|
Negatif
|
5.
|
Sh. boydi
|
Merah
|
Kuning
|
-
|
-
|
-
|
Brown
|
Negatif
|
Mengamati pertumbuhan koloni di media TSIA, SIM dan
Sommon’s citrate (S.C) dan dicocokkan dengan tabel.
Pertumbuhan yang sama dengan tabel tersebut dikerjakan
dengan slide agglutinasi dengan sera diagnostika. Kemudian dari koloni TSIA
baik yang tersangka glongan shigella maupun yang tidak tersangka, ditanam pada
media gula-gula dan agar-agarm kemudian dimasukkan ke incubator dengan suhu
37˚C selama 1 x 24jam.
D.
HASIL
Nama
pengambil : Uswatun
Hasanah, Irmayanti, Juliana Mutmainna
Waktu
pengambilan : 11:00 wita
Hari/Tanggal
pengambilan : Senin, 15 Mei 2017
Lokasi
sampel :
Jln. Banta-bantaeng (makanan), jln wijaya kusuma
(minuman)
Jenis sampel : minuman (es
teler), makanan (bakso bakar)
Tempat
pemeriksaan : Lab.
Mikrobiologi Kampus Kesehatan Lingkungan
No
|
Pengamatan
|
Makanan
|
Minuman
|
1.
|
Hari I
|
-
|
-
|
2.
|
Hari II
|
-
|
-
|
3.
|
Hari III
|
-
|
-
|
4.
|
Hari IV
|
-
|
-
|
E.
ANALISA
HASIL
Berdasarkan
hasil pemeriksaan bakteri Shigella pada sampel Es Teler dan Bakso Bakar di
dapatkan hasil negatif bakteri Shigella di hari pertama pada kedua sampel. Shigella
merupakan penyebab penyakit disentri, dari hasil negatif yang kami dapatkan
menandakan bahwa makanan dan minuman diolah dengan benar dan penjamah makanan
memperhatikan personal hygiene. Penyimpanan makanan juga terhindar dari lalat. Karena,
biasanya penyebaran bakteri Shigella dari manusia ke manusia lain, dimana
karier merupakan reservoir kuman makanan yang terkontaminasi tinja serta
barang-barang lain yang terkontaminasi kepada orang lain yang sehat.
F.
KESIMPULAN
Sampel
makanan dan minuman yang diperiksa masih layak konsumsi karena tidak teridentifikasi
adanya bakteri Shigella
Komentar
Posting Komentar